Replika Eiffel di Tasikmalaya Pecahkan Rekor Dunia


Erawanpalastra.blogspot.com - Sejak jaman dulu kala, warga Tasik memang lah dikenal kreatif, inovatif dalam segala sektor. Barang apa juga sanggup disulap jadi barang seni berharga estetika tinggi. Salah satunya dengan menggunakan bambu yg banyak menyebar nyaris di semua kawasan itu.

Sesuai data dari Soekapoera Institute, pada th 1898 silam atau semasa kolonial Belanda, warga Tasik sudah mengukir histori dgn pengerjaan miniatur menara Eiffel yg terbuat dari bambu setinggi 15 meter.

Kala itu berselang 9 th sesudah berdirinya Menara Eiffel di Perancis pada 31 Maret 1889 silam. Disaat itu, pelaksanaan replika menara Eiffel itu kemauan Pemerintah kolonial Belanda, tetapi segala pengerjaannya dilakukan penduduk Tasik. Upaya ini yakni salah satu wujud perayaan bangsa-bangsa Eropa sesudah terjadinya Revolusi Perancis.


Saat ini, sebagai upaya mengingatkan kembali musim kejayaan kerajinan bambu di periode silam, Soekapoera Institute merekonstruksi kembali megahnya miniatur menara Eiffel dgn membangun kembali replika menara itu. Bahan yg diperlukan merupakan bambu. Bangunan itu dipasang di pintu masuk komplek perkantoran Setda Kabupaten Tasik.

Direktur Soekapoera Institute, Muhajir Salam mengemukakan, tampak antusiasme penduduk diwaktu program pengenalan replika menara ini yg dirangkaikan bersama bermacam program kirab budaya beberapa hari lalu. Hingga Selasa (12/1/2016) siang juga, tidak sedikit masyarakat Tasik yg penasaran mau menyaksikan & sekadar melakukan “selfie” di menara Eiffel tersebut.

Dalam kesempatan terpisah, Bupati Tasik Uu Ruzhanul Ulum, mengemukakan maksud awal dari pembangunan replika menara Eiffel dari bambu ini bermula dari landasan & kajian historis, yaitu berdirinya miniatur miniatur menara Eiffel terhadap 117 thn lalu.

Miniatur menara Eiffel ini bakal diregistrasikan ke Musium Rekor Indonesia (MURI) & Guinness Book of Record sbg replika menara Eifel berbahan bambu paling tinggi di dunia, dgn ketinggian 35 meter. Replika ini mengalahkan replika paling tinggi di Belanda terhadap thn 2003 lalu yg cuma setinggi 18 meter. “Ini juga sebagai bukti warga Tasikmalaya yang mampu berkreasi dan berinovasi setingkat dunia,” ucap Uu. (sumber : http://fresh.ijomuda.com/)

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

search
Kontak · Privasi · Tentang
© 2015 Erawan Palastra. Template oleh PosHape. ke Atas